MAKASSAR lontaracelebesnews.com--Penggunaan fasilitas umum (fasum) yang sejatinya diperuntukkan bagi masyarakat seringkali disalahgunakan oleh segelintir oknum untuk meraup keuntungan.

Terbukti, lebih dari 500 fasum yang disediakan oleh Pemerintah Kota Makassar, hanya sekitar 200 yang kembali ke tangan pemerintah setelah dikelola oleh pihak swasta.

Menyikapi hal tersebut, Aliansi Makassar Peduli Fasum (AMPF) melakukan investigasi. Salah temuan yang didapati yakni adanya rumah sakit yang dibangun diatas fasum seluas ribuan hektar.

Koordinator Lapangan AMPF, John mengatakan, pembangunan Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Bahagia di Komp. Minasa Upa merupakan salah satu bentuk penyalahgunaan fasum yang dinilai dilakukan oleh mantan Gubernur Sulawesi Selatan.

"Yang namanya fasum, itu tidak bisa dijual, terkecuali ada hukum yang mengatur tentang hal tersebut," tuturnya saat menggelar jumpa pers di Roemah Kopiku, Jalan  Topaz Raya Makassar, Jumat (19/7/2019)

John juga menyebut, pihaknya sudah seringkali melakukan aksi unjuk rasa di depan RSIA Bahagia. Namun, saat melakukan audiensi dengan pihak rumah sakit ia hanya diberikan penjelasan tidak nyambung dengan tuntutannya yang meminta kejelasan mengenai status fasum tersebut.

"Hari senin yang lalu tepatnya per tanggal 15 Juli 2019, kami melakukan audiens dengan pihak pengelola rumah sakit. Namun, pihak pengelola hanya membolak-balikkan cerita dan tidak mampu memperlihatkan bukti kepemilikan kepada kami," paparnya dihadapan rekan-rekan media.

Lebih jauh, ia mengemukakan langkah taktis dari AMPF untuk mengusut kejelasan status dari rumah sakit yang dimiliki oleh HM. Amin Syam ini.

"Selanjutnya, kami akan mendatangi Kantor BPN untuk meminta foto satelit yang membuktikan keabsahan hak milik dari lahan tersebut," ucapnya.(Rijal)